Kamis, 29 Januari 2009

Out Door Actifity

Survival
By:Erman Suherman
Survival adalah sebuah kondisi dimana kelangsungan hidup seseorang yang tidak mendapat / menerima fasilitas/pelayanan yang memadai sebagai mana mestinya karena adanya pengaruh atau masalah yang timbul/terjadi pada waktu itu. Sehingga kehidupan seseorang itu akan sangat tergantung dengan segala keputusan dan tindakannya pada saat itu untuk dapat mempertahankan dirinya sendiri dari berbagai kondisi yang dihadapinya itu.
Survival dapa diartikan “kemampuan seseorang dalam mempertahankan hidupnya pada keadaan yang kritis”, kemampuannya itu akan sangat dipengaruhi oleh sikap mental, pengetahuan dan keterampilan di alam bebas. Pengetahuan dan pemahaman akan resiko yang mungkin didapat merupakan suatu factor yang esensial dalam persiapan pelaksanaan kegiatan di alam terbuka. Pada umumnya resiko atau bahaya seringkali berasal dari diri sendiri (rasa panik, takut, persiapan yang tidak sempurna, tidak cukupnya pengetahuan) ditambah kondisi lingkungan (banjir, longsor, gempa, hewan buas, ketersediaan sumber makanan dan minuman) serta cuaca yang buruk (hujan, badai, salju, rasa dingin bahkan panas).
Muncul pertanyaan apa yang menyebabkan terjadinya keadaan kritis atau kita kenal “aspek” yang kita hadapi dalam situasi survival. Secara umum aspek-aspek tersebut dapat kita golongkan menjadi 3 golongan yaitu :
1. Aspek Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian/kesendirian, bingung, tertekan, rasa bosan, putus asa dll.
2. Aspek Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah dll
3. Aspek Lingkungan : Panas, dingin, kering, hujan, angina, vegetasi, fauna dll.
Sebagai orang yang beragama selalu kita pahami tentang slogan “hidup, mati dan jodoh ada di tangan Allah Tuhan Yang Maha Esa” namun tentu saja kita sebagai manusia tidak begitu saja menerima takdir tanpa adanya usaha dan upaya untuk mempertahankan hidup kita yang tiada ternilai ini. Ada 3 hal yang dapat kita gunakan dalam mengatasi survival ini yaitu:
a. Adanya semangat untuk mempertahankan hidup ini;
b. Kesiapan diri dalam mengatasi berbagai rintangan dengan pengetahuan dan keterampilan hidup di alam terbuka;
c. Adanya alat pendukung yang praktis dan serba guna akan menjadi alat pendukung yang baik.
Dalam buku “Komando Para” dijelaskan tentang makna dari istilah survival seperti berikut ini :
S : sadarilah sungguh-sungguh situasimu;
U : untung atau malang tergantung ketenanganmu;
R : rasa takut dan panic harus kau kuasai;
V : vakum/kosong isilah dengan segera;
I : ingatlah dimana kau berada;
V : viva hidup hargailah dia;
A : adat istiadat setempat patut ditiru;
L : latihlah dirimu dan belajarlah selalu;
Selanjutnya perlu patokan untuk bertindak yang mengikuti hal-hal sebagai berikut :
1. Berpikir;
2. Rencana selanjutnya;
3. Perhitungkanlah dengan matang;
4. Evaluasi sebelum dikerjakan;
5. Bertindak/kerjakan sesuai patokan/pengetahuan;
Lima factor utama dalam survival yaitu :
1. Tali-temali
2. Memanfaatkan peralatan yang dibawa dan yang ada di alam
3. Peta dan kompas
4. Menguasai tanda-tanda alam
5. PPPK
Teknik survival meliputi
a. Bivak
b. Air
c. Makanan
d. Membuat tanda-tanda komunikasi mohon pertolongan.

1 komentar:

Mahasutra mengatakan...

Bagus buat pecinta alam infonya